Tiga Panglima Melayu Duri Kembali Merapatkan Barisan, Swiping Perusahaan -->

Iklan Semua Halaman

Tiga Panglima Melayu Duri Kembali Merapatkan Barisan, Swiping Perusahaan

Thursday, March 21, 2019

ILLUSTRASI

Lalulintaskriminalitas.com, Duri  – Tikus Mati dilumbung padi itu bukan hanya pepatah tetapi itu benar benar terjadi  di Bumi Lancang Kuning Duri Mandau, Bathin Solapan, Pinggir dan Talang Muandau Kabupaten Bengkalis Riau.

Sehingga membuat Raturasan warga Duri ( Mandau, Bathin Solapan, Pinggir dan Talang Muandau yang tergabung dalam Rumpun Melayu Bersatu - Laskar Hulualang Melayu Riau (RMB-LHMR) serta Laskar Melayu Riau Bersatu (LMRB) setelah Swiping Dua Perusahaan berkumpul di Gedung LAM R Rabu, ( 19/03/19)

Nasib Buruh semakin hari semakain memprihatinkan mulai dari penerimaan Buruh, gaji buruh Aut sourcing, PHK sebelah pihak, penganguran semakin meningkat sementara Perusahaan merekrut karyawan dari luar,  tidak transparan tidak lagi mengindahkan Peraturan Daerah No. 04 tahu 2004 diataranya tentang penempatan tenaga kerja Lokal 60 – 40 % ( 60% tenaga Loka, 40 % tenaga Luar daerah, hal ini membuat Tiga Palima Rumpun Melayu Bersatu - Laskar Hulualang Melayu Riau (RMB-LHMR) serta Laskar Melayu Riau Bersatu (LMRB)

L Citra ketua RMB- LHMR ,” Kami dan menghimbau kepada Ormas Ormas melayu Duri mari merapat keLembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Duri, mari kita rapatkan barisan, jangan kita jadi menonton di negeri sendiri, dan begitu juga bagi Tenaga kerja Lokal yang belum bekerja silahkan masukan lamaran ke LAMR, silahan pilih mau mendatar ke Rumpun Melayu Bersatu (RMB), Laskar Hulubalang Melayu Riau (LHMR) serta Laskar Melayu Riau Bersatu (LMRB) dan tidak di pungut Biaya (gratis ), tapi mari kita sama sama berjuang, arget kita habis Puasa kta bisa memasukan tenaga kerja 1500 orang, dari 1500 orang inilah yg menjadi kekuatan kita, kami  siap mengawal, mendukung kebijakan pemerintah, bagi perusahaan yang tidak mengindahkan Peraturan Daerah Bengkalis silahkan angkat kaki dari bumi Melayu, ” Ujar L Citra

Setelah kami himbau, Undang untuk bekerja sama sekali dua kali tidak di indahkan, kita akan swiping dan Stop beroperasi, ada 8 perusahaan yang sudah masuk daftar kami, sekali seminggu kami swiping 2 Perusahaan, sudah 2 perusahaan yang kami swiping, Alhamdulillah mereka sudah datang ke LAMR,” ulas L Citra

Arifin Ketua Panglimo Hulubalang Mandau Menambahkan,” Bagi perusahaan yang sudah beropeasi disini dan yang mau datang kita berharap kedepannya segera melapor LAMR, Negeri ini Bertuan dan beradat, tau adat istiadat, dima bumi dipijak di situ langit di junjung, papar Arifin

Anuar Syah Panglimo Laskar Melayu Riau Bersatu,” kami mengingatkan kepada perusahaan yang ada di duri menggap tidak ada Tuan datanglah bagus kita silahturahmi dari pada dipasa, kita tidak ada membedakan suku disini mari kita bersatu kita bangun Mandau ini lebih baik, apalagi saat ini momen politik jangan sampai jadi perpecahan diantara kita, kami mengingatkan kembali Perda Tentang Tenaga kerja 60 – 40 jadi perusahaan perusahaan harus ingat itu jangan di abaikan, jadi kami dari 3 Laskar ini siap bekerja sama dengan Perusahaan perusahaan yang ada,” Himbau Anuar Syah.

Salah seorang Mantan Buruh Sclumbeger kepada Lalulintaskriminalitas.com mengatakan,” Saya sangat mendukung Langkah tiga Panglimo ini, karena Banyak perusahaan perusahaan menganggap negeri ini tidak bertuan, seperti yang saya alami saya hanya menyarankan kepada personalia kalau ada penambahan sebaiknya di umumkan jadi yang lain bisa berkompetisi, eehh malah saya yang di bilang mengancam dan akhirnya saya yang di PHK, Padahal sertifikat Bahan Peledak saya masih panjang

Maiduis Caleg Kabupaten Bengkalis Partai Berkarya no urut 7 dapil Mandau  saat di Gedung LAMR kepada beberapa anggota Laskar dan masyarakat memaparkarkan,”Saya acungkan dua jempol kepada Tiga Panglimo Melayu yang telah menggagas ide cemerlang ini yang tidak membedakan suku, dan sejalan dengan salah satu program saya, kalau allah menghendaki saya di percaya masyarakat nanti kita berkolaborasi dengan Laskar Melayu Ormas dan LSM yang ada di Duri ini, saya sangat prihatin dengan kondisi buruh saat ini, Bak pepatah “Tikus Mati di Lumbung Padi” artinya di negeri yang kaya raya tapi penduduknya miskin, ini benar benar terjadi di Duri Bengkalis yang kaya ini, Negeri yang penyumbang 2 terbesar kepada Negara tapi masyarakatnya miskin gaji buruh Migasnya terkecil di Indonesia, apalagi di Dunia bisa mencapai 1000 x lipat terkecil,” papar Maiduis

,” Kalau Saya (kami ) di percaya masyarakat Mandau, Saya kami akan buat, merefisi Peraturan Daerah (PERDA) tentang Buruh migas dan non Migas  yaitu

Perusahaan yang masuk ke Duri Bengkalis Riau harus tunduk dan patuh dengan Perda Bengkalis

Perusahan Harus menerima karyawan (Buruh) Lokal minimal 70 %

Perusahaan tidak boleh meng Outsourcingkan Buruh klu pekerjaan itu panjang atau kontinyu

Perusahaan harus membayar gaji buruh minimal standar UMR Migas

Perusahaan harus membayar THR Tunjangan hari raya

Perusahaan tidak boleh memPHK sepihak

Perusahaan Harus Membayar Pesangon kalau pekerjaan berakhir

Memperjuangkan peninggkatan gaji Buruh

Kami  akan mengawasi dinas dinas terkait DISNAKER dan perusahaan perusahaan dengan

Melibatkan SATPOL PP, LSM, ORMAS yang aktif  ( diusulkan dalam anggaran ),” jelas Duis
( Tim )