Mesjid Laksamana Cheng Hoo sebagai Pemersatu Bangsa -->

Iklan Semua Halaman

Mesjid Laksamana Cheng Hoo sebagai Pemersatu Bangsa

Wednesday, November 27, 2019

Lalulintaskriminalitas.com, Rohul - Mesjid Laksamana Muhammad Cheng Hoo dibangun dengan design perpaduan antara Tionghoa dan Melayu, dimana Pembangunan ini di lahan 2 hektar yang dihibahkan oleh pemdakab Rohil. Bangunan Utama Mesjid ini 2(dua) lantai dengan rencana dibuat seribu kubah sebagai simbol negeri seribu kubah.

Kemudian di dalam mesjid tersebut berjumlah 99 buah ornamen sebagai tanda Asma ul Husna. Pintu masuk berjumlah 5(lima) pintu yang berarti rukun Islam, jumlah tiang tengah dalam Mesjid 4(empat) batang tiang yang berarti khulafaur rasyidin. Kemudian jumlah anak tangga 17(tujuh belas) yang berarti 17(tujuh belas) rakaat sholat fardhu.

Kubah berbentuk persegi delapan yang artinya berbentuk sarang laba-laba yang menutup mulut gua Tsur ketika rasul dikejar kejar oleh kaum qurais. Tiang pilar sebanyak 9(sembilan) yang berarti 9(sembilan) wali songo dan 9(sembilan) suku di kabupaten Rohil.


Kemudian menara akan dibangun sebanyak 2 (dua) unit yang berarti Habblumminallah dan Habblumminnas dengan ketinggian 25(dua puluh lima) lantai yang berarti 25 (dua puluh lima) nabi dan rasul. Disamping bangunan utama mesjid akan dilengkapi miniatur kapal laksamana Cheng Hoo.

Kemudian di mesjid ini digunakan sebagai pusat kajian Al Qur an, muallaf center, gedung MDA, taman bermain, gedung pertemuan dan wisata menara. Pelbagai kegiatan di mesjid tersebut diharapkan dapat menjadi multy fungsi sebagai pusat pembinaan muallaf. Muallaf yang terdaftar lebih kurang 200 orang yang belum mendapat pembinaan dari Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir. Oleh sebab itu dengan kehadiran mesjid Laksamana Muhammad Cheng Hoo ini akan menjadi pusat pembinaan para muallaf tersebut, tidak hanya untuk Bagansiapiapi namun untuk Rokan Hilir. Ketua

Yayasan Fastabiqul Khairat Drs H.Surya Arfan,Msi menjelaskan awal pencetusan rencana pembangunan mesjid Laksamana Muhammad Cheng Hoo ini. Dia mengatakan pada awalnya hanya berbincang-bincang dengan Dewan Mesjid Indonesia kabupaten Rokan Hilir (DMI Rohil) untuk membangun mesjid Laksamana Muhammad Cheng Hoo bukan dengan menggunakan sumber dana APBD, yakni dengan sumbangsih masyarakat.

Bersama dengan DMI, perihal rencana pembangunan mesjid Laksamana Muhammad Cheng Hoo ini kemudian di beritahukan kepada pengusaha di perantauan, Adian. “Dalam kesempatan di Jakarta dilontarkan rencana ini dan disambut baik oleh pengusaha Rohil yang ada di perantauan,’jelasnya Surya Arfan yang juga Sekdakab Rohil ini. Setelah rencana pembangunan mesjid Laksamana Muhammad Cheng Hoo ini mendapat dukungan sumbangan dana swadaya dari pengusaha, kemudian hasil perbincangan tersebut dilaporkan kepada bupati Rohil dan disambut baik. Selanjutnya Bupati Rohil H.Suyatno mengarahkan segi aspek pembangunan mesjid ini.


“Kemudian bupati Rohil memberikan lahan 2 hektar sebagai lahan hibah dari pemda untuk pembangunan mesjid Laksamana Muhammad Cheng Hoo tersebut,”tandasnya. Selanjutnya, kata Surya Arfan, dilakukan diskusi panjang dengan forkopimda dan minta pendapat dari sekjen MUI pusat prof H. Tengku Zulkanaen, UAS (Ustadz Abdul Somad), dan kabid dakwah DMI Pusat KH Ahmad Yani yang selanjutnya memberikan dukungan atas pembangunan mesjid Laksamana Muhammad Cheng Hoo ini.

Dana yang dibutuhkan untuk pembangunan Mesjid Laksamana Muhammad Cheng Hoo, diluar lahan sebesar 10 miliyar rupiah. Kemudian itu, kata Surya Arfan, didirikanlah yayasan Fastabiqul Khairat (berlomba lomba menuju kebaikan) yang berdiri pada tanggal 19 Januari 2019 lalu, dimana dewan pendiri nya H Suyatno, Surya Arfan dan Wazirwan Yunus.

“Kemudian pada pertemuan dengan DMI dan bupati di Pekanbaru disepakati pemancangan tiang pertama bersempena dengan acara bakar tongkang yang inginnya diketahui oleh sahabat pengusaha Tionghoa asal Rohil di perantauan,”tutur Surya Arfan. Dalam kesempatan ini Surya Arfan mengucapkan terima kasih kepada Adian dan kawan kawan yang telah bersedia sebagai donatur dalam pelaksanaan pembangunan mesjid ini. Kemudian juga diucapkan terima kasih kepada donatur lainnya.

“Karena membangun rumah ibadah ini sangat terbuka untuk semua yang ikut berinfak sebahagian rezekinya yang di peroleh. Juga terima kasih kepada bupati yang telah menghibahkan lahan untuk pembangunan mesjid ini,”ujarnya. Dalam waktu dekat akan dilakukan pendataan ulang terhadap para muallaf di kabupaten Rokan Hilir dan pembinaannya di pusatkan di Mesjid Laksamana Muhammad Cheng Hoo. Mesjid ini juga akan digunakan sebagai tempat tujuan musafir dengan rest area pelbagai sajian kuliner , jajanan dan oleh oleh dari Rohil. Pujasera akan bermanfaat sebagai tempat jualan dengan sajian tersebut. (Adv/Mardani)