[caption id="" align="alignleft" width="260"] Kelompok Tani Sakai Belading[/caption]
Lalulintaskriminalitas.com, Duri – Masih merah merekah tanah dimakam Ferry Takari seorang kuasa hukum Kelompok Tani Sakai Belading (KTSB) Dusun Ampuh Pukat III Desa Buluh Manis Duri Kecamatan Mandau Kabupanten Bengkalis – Riau. Kini kembali di Hebohkan dengan penangkapan anggotanya yang sedang Panen sawit di lahan yang mereka Klem lebih kurang 430 H dari PT Panahatan yang menurut mereka belum diganti Rugi, Penangkapan itu mereka membawa 1 orang anggota kelompok Tani, 600 kg sawit, dan Sampan Kelompok Tani yang di seret di aspal pakai mobil diduga dengan memperalat oknum Aparat, Tapi anehnya penangkapan itu tidak di serahkan kepada Polsek Mandau malah di sekap di kantor PT. Panahatan hal itu di ketahui di kantor PT. Panahatan
Masyarakat kelompok Tani kuatir dengan nasib Ndut akan bernasib sama dengan Ferry Takari yang meninggal Rabu,(07/12/2016) lalu dengan nomor: LP / 432 / XXII / 2016 / RIAU / BKS / SEK – MDU atas nama Pelapor Ahyar, karena pengeroyokan/ pembacokan yang mengakibatkan Luka Berat dan akhirnya meninggal oleh beberapa orang dari pihak PT. PANAHAN yang konon kabarnya milik Nazarudin mantan orang nomor Dua di Partai Demokrat itu, berdasarkan itu secepatnya mereka melaporkan kepada Polsek Mandau, Polres dan Polda
Syofian Sekretaris kompok Tani KTSB heran, “ kalau memang Pihak Panahatan mengaku lahan mereka sampai 2500 Hektar buktikan , mereka mari kta ukur ulang , tolong tunujukan bukti kepemilikannya, nyatanya PT mana HGUnya , Mana Hak pelepasanya, mana bukti pajak Perusahaannya, sementara kami dari kelompok tani punya asal usul lahan kami”, papar Syofian
“Hal semacam ini sudah kesekian kalinya di lakukan oleh pihak PT. Panahatan itu BBnya masih ada di polsek Mandau, belum lama ini sudah di mediasi di kelurahan pematang Pudu yang di hadiri Camat Mandau , Waka Polsek Mandau, Lurah dengan hasil kesepakatan di persilahkan kerjakan lahan masing masing dan kalau ada masalah laporan akan kami terima baik kelompok tani maupun pihak Panahatan, ee sore tadi di ulang lagi”, ujar Syofian
Syafarudin Sape ,” Sudah ada kerajaan kecil diwilayah Polsek Mandau sepertinya tidak tersentuh hukum”, Nazarudin membeli Lahan itu Polin sitorus, tetapi Pihak PT. Panahan mengantung pembayarannya kepada Polin Sitorus oleh karena itu Polisn Sitorus juga mengantung pembayarannya kepada masyarakat kelompok tani , hal itu di akui siPolin dan ada pernyataannya, bahkan Nasir PT. Panahatan sempat sidang dengan Polin Sitorus, dinyatakan Nasir Kalah, keputusannya Nasir wajib menyelesaikannya sisa pembayarannya kepada warga kelompok tani tetapi tidak di indahkan tetap ngotot menguasai Lahan kelompok tani, ironisnyamasih merah merekah tanah pusara Terry Takri saat masih gundah gulana hari warga kelompok tani , saat itu pula Sabar Ginting dengan arogannya membawa aparat resmi negera menagkapi mobil dan orang orang laksana seekor raksasa menunjukan kekuatanya di repoblik ini ” ujar Sape
Kemudian tiba tiba istri Ndut SMS lagi “ Kami sudah damai” hal itu juga di kabarkan Buser Polsek Mandau bahwa kami sudah membebaskan si Ndut, sudah di lepaskan, yang diamankan Okmum Brimob dari Pekanbaru katanya kepada Syofian melalui selulernya, sampai saat ini kami belum lihat kondisi korban,
Ketika saat di konfirmasi kepada KaPolsek Mandau Kompol Riky Ricardo tidak dapat di hubungi hp dalam keadaan sibuk ( Tim )
Lalulintaskriminalitas.com, Duri – Masih merah merekah tanah dimakam Ferry Takari seorang kuasa hukum Kelompok Tani Sakai Belading (KTSB) Dusun Ampuh Pukat III Desa Buluh Manis Duri Kecamatan Mandau Kabupanten Bengkalis – Riau. Kini kembali di Hebohkan dengan penangkapan anggotanya yang sedang Panen sawit di lahan yang mereka Klem lebih kurang 430 H dari PT Panahatan yang menurut mereka belum diganti Rugi, Penangkapan itu mereka membawa 1 orang anggota kelompok Tani, 600 kg sawit, dan Sampan Kelompok Tani yang di seret di aspal pakai mobil diduga dengan memperalat oknum Aparat, Tapi anehnya penangkapan itu tidak di serahkan kepada Polsek Mandau malah di sekap di kantor PT. Panahatan hal itu di ketahui di kantor PT. Panahatan
Masyarakat kelompok Tani kuatir dengan nasib Ndut akan bernasib sama dengan Ferry Takari yang meninggal Rabu,(07/12/2016) lalu dengan nomor: LP / 432 / XXII / 2016 / RIAU / BKS / SEK – MDU atas nama Pelapor Ahyar, karena pengeroyokan/ pembacokan yang mengakibatkan Luka Berat dan akhirnya meninggal oleh beberapa orang dari pihak PT. PANAHAN yang konon kabarnya milik Nazarudin mantan orang nomor Dua di Partai Demokrat itu, berdasarkan itu secepatnya mereka melaporkan kepada Polsek Mandau, Polres dan Polda
Syofian Sekretaris kompok Tani KTSB heran, “ kalau memang Pihak Panahatan mengaku lahan mereka sampai 2500 Hektar buktikan , mereka mari kta ukur ulang , tolong tunujukan bukti kepemilikannya, nyatanya PT mana HGUnya , Mana Hak pelepasanya, mana bukti pajak Perusahaannya, sementara kami dari kelompok tani punya asal usul lahan kami”, papar Syofian
“Hal semacam ini sudah kesekian kalinya di lakukan oleh pihak PT. Panahatan itu BBnya masih ada di polsek Mandau, belum lama ini sudah di mediasi di kelurahan pematang Pudu yang di hadiri Camat Mandau , Waka Polsek Mandau, Lurah dengan hasil kesepakatan di persilahkan kerjakan lahan masing masing dan kalau ada masalah laporan akan kami terima baik kelompok tani maupun pihak Panahatan, ee sore tadi di ulang lagi”, ujar Syofian
Syafarudin Sape ,” Sudah ada kerajaan kecil diwilayah Polsek Mandau sepertinya tidak tersentuh hukum”, Nazarudin membeli Lahan itu Polin sitorus, tetapi Pihak PT. Panahan mengantung pembayarannya kepada Polin Sitorus oleh karena itu Polisn Sitorus juga mengantung pembayarannya kepada masyarakat kelompok tani , hal itu di akui siPolin dan ada pernyataannya, bahkan Nasir PT. Panahatan sempat sidang dengan Polin Sitorus, dinyatakan Nasir Kalah, keputusannya Nasir wajib menyelesaikannya sisa pembayarannya kepada warga kelompok tani tetapi tidak di indahkan tetap ngotot menguasai Lahan kelompok tani, ironisnyamasih merah merekah tanah pusara Terry Takri saat masih gundah gulana hari warga kelompok tani , saat itu pula Sabar Ginting dengan arogannya membawa aparat resmi negera menagkapi mobil dan orang orang laksana seekor raksasa menunjukan kekuatanya di repoblik ini ” ujar Sape
Kemudian tiba tiba istri Ndut SMS lagi “ Kami sudah damai” hal itu juga di kabarkan Buser Polsek Mandau bahwa kami sudah membebaskan si Ndut, sudah di lepaskan, yang diamankan Okmum Brimob dari Pekanbaru katanya kepada Syofian melalui selulernya, sampai saat ini kami belum lihat kondisi korban,
Ketika saat di konfirmasi kepada KaPolsek Mandau Kompol Riky Ricardo tidak dapat di hubungi hp dalam keadaan sibuk ( Tim )