Lalulintaskriminalitas.com, Jakarta—Presiden terpilih Singapura, Halimah Yacob berjanji akan menjadi Presiden bagi semua orang terlepas dari apa suku, agama dan bahasa mereka."Saya tahu sebagian kalangan meragukan tentang pemilihan presiden, tapi saya adalah seorang presiden untuk semua orang dan saya akan melayani semuanya tanpa ragu-ragu,” ujarnya sebagimana dikutip situs channelnewsasia.com, Rabu (13/9).
Dia menambahkan bahwa meski pada dasarnya tidak ada pemilihan, namun komitmennya untuk melayani tetap sama tanpa sedikitpun mengurangi semangatnya.
Halimah telah resmi ditetapkan sebagai Presiden ke-8 Singapura oleh Returning Officer Ng Wai Choong hari ini, Rabu (13/9). Dengan penetapan tersebut, Halimah juga resmi mencetak sejarah sebagai presiden wanita pertama di Singapura.
Ratusan pendukung Halimah yang berkumpul di Gedung Pusat Pencalonan setempat, menyambut penetapan itu dengan sorak sorai. Lebih lanjut, Halimah berterima kasih kepada seluruh rakyat Singapura dan menyerukan persatuan.
Pidato pertama Halimah ini disampaikan dalam Bahasa Inggris juga Bahasa Melayu.
"Kita memerlukan setiap rakyat Singapura untuk berdiri bersama, bahu-membahu.. Kita belum mencapai puncak. Yang terbaik belum datang," ujar Halimah yang pernah menjabat Ketua Parlemen Singapura selama 4 tahun tersebut.
Usai ditetapkan secara resmi sebagai Presiden Singapura, Halimah selanjutnya akan dilantik di Istana Kepresidenan besok sore sekitar pukul 18.00 waktu setempat.
Halimah menjabat sebagai Presiden Singapura setelah empat kandidat lainnya dinyatakan tidak memenuhi syarat. Tanpa adanya pesaing lain bagi Halimah, maka tidak ada pemungutan suara di Singapura yang rencananya akan digelar 23 September mendatang.
Dengan demikian, Halimah juga mencatatkan diri sebagai Presiden Singapura terpilih tanpa pemungutan suara.
Perlu diketahui, untuk tahun ini, pilpres Singapura secara khusus diperuntukkan bagi komunitas Melayu, artinya hanya anggota komunitas itu yang bisa mencalonkan diri.
Sesuai Konstitusi, pilpres di Singapura memang bisa diperuntukkan khusus bagi salah satu komunitas jika tidak ada seorang pun dari komunitas tersebut yang menjabat Presiden dalam lima masa jabatan terakhir.
Dia menambahkan bahwa meski pada dasarnya tidak ada pemilihan, namun komitmennya untuk melayani tetap sama tanpa sedikitpun mengurangi semangatnya.
Halimah telah resmi ditetapkan sebagai Presiden ke-8 Singapura oleh Returning Officer Ng Wai Choong hari ini, Rabu (13/9). Dengan penetapan tersebut, Halimah juga resmi mencetak sejarah sebagai presiden wanita pertama di Singapura.
Ratusan pendukung Halimah yang berkumpul di Gedung Pusat Pencalonan setempat, menyambut penetapan itu dengan sorak sorai. Lebih lanjut, Halimah berterima kasih kepada seluruh rakyat Singapura dan menyerukan persatuan.
Pidato pertama Halimah ini disampaikan dalam Bahasa Inggris juga Bahasa Melayu.
"Kita memerlukan setiap rakyat Singapura untuk berdiri bersama, bahu-membahu.. Kita belum mencapai puncak. Yang terbaik belum datang," ujar Halimah yang pernah menjabat Ketua Parlemen Singapura selama 4 tahun tersebut.
Usai ditetapkan secara resmi sebagai Presiden Singapura, Halimah selanjutnya akan dilantik di Istana Kepresidenan besok sore sekitar pukul 18.00 waktu setempat.
Halimah menjabat sebagai Presiden Singapura setelah empat kandidat lainnya dinyatakan tidak memenuhi syarat. Tanpa adanya pesaing lain bagi Halimah, maka tidak ada pemungutan suara di Singapura yang rencananya akan digelar 23 September mendatang.
Dengan demikian, Halimah juga mencatatkan diri sebagai Presiden Singapura terpilih tanpa pemungutan suara.
Perlu diketahui, untuk tahun ini, pilpres Singapura secara khusus diperuntukkan bagi komunitas Melayu, artinya hanya anggota komunitas itu yang bisa mencalonkan diri.
Sesuai Konstitusi, pilpres di Singapura memang bisa diperuntukkan khusus bagi salah satu komunitas jika tidak ada seorang pun dari komunitas tersebut yang menjabat Presiden dalam lima masa jabatan terakhir.