Lalulintaskriminalitas.com, Mandau – Di penghujung sisa kontrakanya, Chevron Pasifik Indonesia di Wilayah Duri kecamatan Mandau dan Pinggir Kabupaten Bengkalis Riau semakin menujukan keangkuhanya, ini akan memperjelas perbe
daan dan memperdalam jurang pemisah antara masyarakat biasa dengan CPI, dan tidak salah banyak orang mengatakan ada Negara dalam Negara, Hal itu terlihat di lapangan Selasa, 20/09/16) sekira jam 12:30 di berlakukanya setiap kendaraan yang tidak KP tidak bisa masuk area CHevron biasanya umum tidak punya KP masuk cukup meninggalkan KTP saja, tapi serang tidak bisa NO KP NO ENTRY, kuat dugaan Global di duga Nyambi buka Lahan Parkir di area Chevron dan Chevron terkesan tutup mata.
tetapi di lapangan terlihat security pilih kasih , apalagi kalau yang masuk perempuan sering lolos tampa di periksa, ada juga yang telpon orang dalam lalu diloloskan tanpa di periksa, bagi yang tidak lolos sepeda motor di parkir di depan gate lalu ada yang menagih uang parkir, kuat dugaan Security Global nyambi buka lahan parkir di area Chevron dan Chevron terkesan tutup mata.
Ismail Security gate Sebanga mengatakan,"Sebulan yang lalu kami telah melakukan pelarangan masuk bagi masyarakat yang ada kepentingan di Duri Camp Chevron yang menggunakan kendaraan yang tidak mempunyai KP baik mobil maupun sepeda motor “NO KP NO ENTRY” tidak ada KP ( Keterangan Pengemudi ) tidak boleh masuk,motor tarok diluar orangnya boleh masuk, kai hanya menjalankan perintah," ujar Ismail
sebuah kalimat yang sangat angkuh yang di duga di baut oleh Chevron dan itulah MOTTO yang ditekankan CPI kepada security Global, tidak ada alasan, karena dimana mana dipantau dengan Kamera CCTV, Spiding dan Satelit, tidak ada alasan, apa lagi setiap Gate di jaga ketat,
Masri sesepuh warga Sebanga saat di konfirmasi di dalam area Chevron mengatakan," saya tidak ada pakai pakai KP, saya ributkan dulu, kalau Mandau Pinggir ini mau Bagus pemudanya harus bersatu ibarat seperti sapu lidi, kalau satu dua memang lemah tapi kalau sudah banyak, batupun diangkatnya," Himbaunya
,"sekitar tahun 60an dulu ada aturannya setiap perusahaan yang masuk ke Indonesia harus memperhatikan masyarakat setempat, contoh kecilnya tu seperti air di sebanga ini krisis air apa salahnya di salurkan ke masyarakat dan Listriknya berlebih lebih sementara masyarakat Mandau Pinggir krisis listrik apasalahnya di salurkan ke masyarakat, ni sekarang malah mau menutup Gate sebanga, tidak di pikirkankannya berapa banyak orang sebanga bekerja di dalam, anak sebanga sekolah didalam, kalau ngak keluarkan sekolah ini dari Chevron, cobalah tutup,"ancamnya mengakhiri
sementara orang berjalan kaki boleh masuk tanpa meninggalkan KTP dan tampa pemeriksaan, motor di parkir di luar bayar parkir di area Chevron orang boleh masuk ada apa di dalam area Chevron,( duis)