Pelajar SMPN 8 Babak Belur Di Keroyok Di Kangen -->

Iklan Semua Halaman

Pelajar SMPN 8 Babak Belur Di Keroyok Di Kangen

Thursday, September 22, 2016

Lalulintaskriminalitas.com, Mandau – Dengan berbakat Olah Vokalnya RZ ( 14th) pelajar SMPN 8 Mandau warga kayangan kelurahan Babussalam kecamatan Mandau kabupaten Bengkalis Riau melapiaskannya vokalnya lewat Mengamen di warung warung capcin simpang kangen kelurahan Pematang Pudu kecamatan Mandau kabupaten Bengkalis Riau, tetapi naas baginya, dua kelompok Geng yang bertikai RZ yang jadi korban pengeroyokan.

Suasana di simpang jalan mawar tiba tiba jadi menegangkan selasa, (20/03/16) sekira jam 23:30 wib karena ada dua kelompok Geng yang kontak Fisik pada saat itu RZ anak yatim itu  kebetulan berada dekat salah satu Geng saat kontak fisik itu berlangsung masing masing saling menyalamatkan diri, sementara RZ tidak lari karena ia merasa tidak ikut terlibat RZ tidak lari, tetapi salah Geng malah menyerang RZ sehingga kepala, badan punggungnya terlihat lebam di duga kena balok dan tangan kananya di duga patah tulang.

SS salah seorang warga dekat asarama yang ada di Tempat kejadian Perkara mengatakan, awalnya saya tidak melihat tapi setelah ribut ribut saya lihat, menurut keterangan teman saya yang melihat dari awal,mulanya salah satu Geng datang dan duduk warung CAPCIN, ketika di tawarkan oleh salah seorang pelayan yang lumayan cantik, tapi salah satu geng itu menjawab dengan bahasa kotor, lalu  ditegur oleh Geng lain, tetapi mereka tidak terima maka terjadi keributan dan kontak fisik maka masing masing saling menyelamatkan diri RZ merasa tidak terlibat tentang masalah itu dia tidak lari, tetapi geng yang di tegur tadi malah mengeroyok dia saya tidak tega melihatnya dia minta minta tolong tapi tidak ada yang menolongnya, dia diseret seret di pukul pakai balok, RZ sempat memeluk minta pertolong pada pekerja warung tapi pekerja warung itu malah di ancam sajam oleh salah seorang Geng itu dan mengatakan jangan ikut campur,   lalu RZ di seret dan dibawa kelompok geng itu  ke arah jalan Rangau, setelah itu kami tidak tau lagi  tidak lama polisi datang kalau ngak salah tiga mobil,” katanya

Dari pengakuan RZ,”dua kelompok ini bertengkar karena salah satu Geng melecehakan pelayan warung Capcin  dengan bahasa kotor, mendengar bahasa kotor itu ditegur oleh salah seorang  geng lain,  tetapi mereka tidak terima maka terjadi kontak Fisik, maka masing masing menyelamatkan diri  saya merasa tidak ikut terlibat diantara mereka saya tidak lari  tapi geng yang di tegur itu malah menyerang saya, saya di keroyok, kepala, punggung dan tangan di pukul pakai balok. Lalu saya di seret mereka dan di bawa ke jalan Rangau KM 3 disana saya di kerok lagi saya lari kedalam warung tuak, saya minta tolong kepada ibuk warung tuak itu untuk menghubungi ibu saya,” paparnya

Pada dinihari itu juga sekitar  01:30wib RZ dilarikan ke Rumah Sakit Umum Duri  lansung keruangan UGD, di UGD doter menanyakan ini ada rencana lapor polisi, ibunya mengguk iya, kalu iya saya akan rinsi, lalu perawat dengan gerak cepat membersihkan Luka luka di mukanya dan kemudian Dokter memeriksa satu persatu ketika sampai di kepala bagian belakang yang diduga sudah memar di tekan tekan oleh dokter, RZ merintih aduh , lalu dokter mengulangi menekan nekan kepala lagi sembari mengatakan tahan sebentar saya mau cek mana tau ada ada tulang kepala yang retak, tetapi RZ tidak tahan dalam keadaan tidak di bius, mengatakan sakit sambil mengangkat tangannya, dokter mengatakan boleh ngak kepalanya saya pegang, RZ bilang tidak, sayang dokter berkata dengan Nada tinggi kalau tidak ngapain kesini kata dokter, mendengar kitu RZ berusaha duduk dan turun dari ranjang RSUD dan berjalan keluar dengan sempoyongan, berepa orang mencegahnya RZ tetap tidak mau dengan tidak berbaju RZ berjalan kaki menuju pulang, lalu RZ dibawa pulang ibunya, di rumah ibunya mengompres muka dan tangannya mulai membekak.

Dengan kejadian itu Memet Pamamnnya mendatangi polsek Mandau hendak melapor Rabu, (21/09/16) lebih kurang jam 02:30 Wib, tetapi menurut penyidik harus bawa korban kesini, kami akan foto kedaan korban dan harus di visum, kok pergi dari rumah sakit,  tadi kami sudah kerumah RSUD tatapi sudah tidak ada dan sudah mutar mutar mencari korban, sampai ke Km8, kalau ngak besok pagi aja,” ujar salah seorang penyidik

Yang sangat di sayangkan oknum Dokter berkata kasar pada pasien apalagi pasien masih belasan tahun yang juga anak Yatim dan masih butuh belain, kita harap kedepannya ini bisa jadi pelajaran bagi kita semua (Red)