BUPATI BELITUNG TIMUR USUL CABUT IUP PT.KTU -->

Iklan Semua Halaman

BUPATI BELITUNG TIMUR USUL CABUT IUP PT.KTU

Friday, October 14, 2016

LALULINTAS KRIMINALITAS.COM, BELITUNG – Bupati Belitung Timur (Beltiyuslih_ihza_bupati_beltimm), Yuslih Ihza mengirimkan Surat Permohonan Pencabutan Izin Usaha Penambangan (IUP) PT Kampit Tin Utama dan Penarikan Kapal Isap Produksi, Kamilah dari Perairan Beltim kepada Gubernur Kepulauan Bangka-Belitung.  


Surat bernomor 541/573/DPE/IX/2016 tertanggal 10 Oktober 2016 ini dikirim melalui email dan pos. Selain Gubernur, Surat juga ditembuskan kepada Menteri Dalam Negeri RI, Menteri Kelautan Perikanan RI, Ketua DPRD Provinsi Kepulauan Babel, Sekda dan Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi.


“Kita ingin Gubernur secara tegas mencabut IUP PT Kampit Tin Utama. Kita juga meminta agar Gubernur memerintahkan Kepala KUPP (Kantor Unit Pelayanan Pelabuhan) Kelas I Manggar segera membuat perintah meninggalkan Perairan Beltim kepada KM Karmila,” tegas Yuslih, Rabu (11/10).


Dengan memperhatikan laporan masyarakat, serta hasil inventigasi dan peninjauan langsung ke KM Karmila, menurutnya PT Kampit Tin Utama telah melakukan uji coba pengoperasian KM Karmila tanpa melalui prosedur yang benar.


“Sekarang kita minta kewenangan dan tindakan tegas Gubernur yang putuskan. Saya sama Pak Sanem sudah menyatakan sikap menolak kapal isap di Perairan Pulau Belitung,” kata Yuslih.    


Abang Yusril Ihza Mahendra ini juga menyatakan adanya kapal isap juga akan mengganggu pembangunan dan pengembangan pariwisata baik di Kabupaten Beltim dan Belitung.  Sebagaimana Peraturan Pemerintah tentang Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Kelayang.


“Dampak lingkungan yang akan terjadi bila beroperasi akan mencemari laut air laut yang akan berdampak pada kawasan wisata pantai. Tak kalah penting lainnya, dampak lingkungan bagi nelayan lokal yang selama ini beraktifitas di sekitar Laut Pering,” ungkapnya.


Selain itu, adanya kapal isap juga dipercaya akan menggangu ketertiban dan ketentraman kehidupan sosial politik di Kabupaten Beltim dan Belitung. Apalagi mengingat dalam waktu dekat akan ada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur.


“Dengan adanya penolakan kelompok-kelompok masyarakat bukan hanya di Beltim namun juga di Kabupaten Beltim maka Kapal Isap harus angkat kaki dari sini. Kita ingin dikondisi kondusif, menjelang Pilkada. Adanya kapal isap hanya memperkeruh suasana,” ujarnya. (Nuraini)