LALULINTASKRIMINALITAS.COM, DURI - Seperti biasa Jonedi Nasution Kepala perwakilan Riau Media Buser Bayangkara menggunakan jasa Bus ALS dalam pengiriman Korannya dari Jakarta Ke Duri Riau , Namun ketika hendak mengambil Paketnya di perwakilan ALS di Tambusai jalan lintas Duri Dumai, Sabtu, ( 23/10/16) saat itu petugas
perwakilan Duri memberikan Peket dalam keadaan sudah rusak dengan kondisi Bungkus Paket yang sudah sobek dengan isinya dalam keadaan basah dan kotor, hal hasil Nasution tidak mau menerima karena Hampir semua dalam keadaan basah dan kotor, dan tak mungkin Nast akan memberikan Koran ke instansi intansi Pemerintahan Polri dan swasta dalam keadan basah dan kotor, saat itu petugas ALS bersedia akan menggantinya, minta waktu satu hari, hari ini akan di kabari, pada saat itu Nasution mengambil 3 xemplar
Tapi janji perwakilan seakan di ulur ulur sehingga akhirnya berjumpa pada malam hari sekira jam 12 : 00 di kantor perwakilan Duri, debat demi debat dan kata kata dengan nada tinggi saling blas membalas,
Maaf Bang mobil yang membawa paket itu tadi belum bisa di hubungi Hpnya tidak aktif , kami mau menganti sesui peraturan yang tertulis di Faktur, tunggulah ujar pihak ALS
,” Itu urusan Perwakilan dengan mobil, saya tidak tau menau, yang jelas barang saya tolong kau ganti, tak mungkin pula saya berhubungan dengan pihak mobil,” ujar Jon kepada Perwakilan
Karena tidak menemukan kesepakatan pengurus malah memanggil abang iparnya ( oknum Polisi) yang juga termasuk salah seorang pengurus di jajaran pengurus Perwakilan Duri
Alangkah kagetnya Nasution ketika JN seorang anggota Polisi tidak memberikan solusi terbaik dangan berkata,” Ada apa... ini usaha saya, punya mertua saya, kami disini hanya penerima barang mana ada uang kami untuk mengganti karena yang menerima ongkos pengiriman di jakarta ya minta kesanalah, kalau tidak senag silahkan lapor, mau dinaikan silahkan, keluar keluar kalian tutup pintu, kau lapor saya akan lapor juga pemersan,” ujar JN
Nasution kepada Lalulintas kriminalitas.com,” Coba lihat gimana seorang pengayom bicara seperti itu tidak memberikan solusi, tadi kami sama pengurus adiknya JN sudah menceritakan kerugian saya di iayan olehnya, katanya akan mengabari di tunggu tidak ada kabar di telpon ya nanti malam jam sembilan saya lagi Kulim, setelah jam sembilan tidak juga di telpon, saya telpon lagi, ya bang saya terkurung hujan katanya, sampailah sekitar jam 23: 00 tidak juga ada kabar, saya datangi tunggu tungu akhir jumpa, lalu dia bilang belum bisa menghubungi sopir yang membawa paket itu, malah dia memanggil abangnya JN, tadinya saya memang meinta ganti kerugian Rp. 2.400.000. tapi itu kan permintaan saya, tidak harga mati, Alangkah kecewanya saya dengan sikap JN, datang malah langsung bilang tidak mau memngganti kami hanya menerima, menatang mau lapor kemana silahkan, mau dinaikan silahkan, seperti orang tidak kenal saja,” imbuh Jon Nast ( Red)