Lalulintaskriminalitas.com, Pekanbaru - Dua minggu Antoni Marsal korban Laka Lantas di Jalan Lintas Duri Dumai KM 3,5 Kulim Kecamatan Bathin Solapan terlantar di Aulia Hospital Pekanbaru
Menurut keteranganAmrizon warga KM 4 Kulim yang berada di TKP saat itu kepada Lalulintaskriminalitas.com mengatakan,” pada pagi setelah hujan itu Sepeda Motor Revo baru ( Tanpa Nolpol ) dari arah Dumai menuju Duri setelah mendahului sebuah mobil lalu ia mengelakkan lobang manun sepeda motornya terpeleset langsung di sambut truk Tangki CPO BK 8557CQ yang pengemudinya dikabarkan melarikan diri.
Tabrakan pada tanggal 04 Oktober 2017 yang lalu mengakibatkan Antoni mengalami pendarahan Hebat di kepala dan patah tulang dikedua tangannya, langsung di larikan ke RSUD Duri Jalan Stadion, Namun dengan keterbatasan peralatan dan Dokter di RSUD Mandau sehingga korban terpaksa dirujuk ke RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru, akan tetapi ruangan ICU Arifin Ahmad dikabarkan juga Penuh, akhirnya Antoni dirawat di Aulia Hospital Pekanbaru.
Antoni yang berprofesi sebagai Tukang ojek warga jalan Mulia Gang Rukun RT. 01 /RW. 08 Kelurahan Gajah Sakti kecamatan Mandau kabupaten Bengkalis yang sempat KOMA selama 20 hari itu telah memalui masa kritisnya, namun sampai saat ini tangannya yang patah belum mendapatkan pertolongan, karena keluarganya tidak mampu membayar sisa tagihan biaya perobatan saat di ruangan ICU sebanyak Rp. 54 jutaan lagi dari total Rp.121.396.346 kini masih terkatung katung di Aulia Hospital
Niky Dealastri anak Sulung korban yang masih kuliah di UIN smester 5 itu sangat kebingungan membayar sisa tagihan dari rumah sakit Aulia Hospital saat itu sebanyak Rp. 70 juaan, sempat terlintas di benaknya untuk menjual ginjalnya demi ayahnya tercinta, tapi hal itu dipatahkan Bibiknya, membengkaknya tagihan karena BPJS tidak bisa digunakan hal itu disebabkan karena terlambat 2 hari mengurus BPJS sehingga pasien didaftar sebagai pasien umum.
Mizen direktur Aulia Hospital kepada media(03/11/17) mengatakan,” Kami sudah bantu Pasien tanpa DP kami terima, saya sendiri yang menjamin, dan keluarga menyanggupi dan menandatangani sebagai pasien umum, mengenai pembiayaan tidak bisa dialihkan ke BPJS karena pasien sudah mendaftar sebagai pasien umum, kalau mau dialihkan juga pasien harus keluar dulu, baru mendaftar lagi sebagai pasien BPJS,” Terang Mizen
Saat dikonfirmasi kepada Niky melalui selulernya (09/11/17),” Biaya tagihan Rumah sakit Aulia sebanyak Rp. 121.396.346 (Seratus Dua Puluh Satu Juta Tiga Ratus Sembilan Puluh Enam Ribu Tiga Ratus Empat Puluh Enam Rupiah ) sudah tercicil dari pinjaman kepada Adik ayah Rp. 32.500.000, bantuan dari Jasa harja Rp. 20.000.000, Bantuan dari pihak Mobil TRUK Tangki CPO Rp. 20.000.000, bantuan dari UPZ Duri Rp. 1.000.000. kini masih tersisa 54 jutaan lagi, selama ini saudara ibu yang mengantar nasi sekarang mereka juga sudah keteteran, ngak tau kedepannya entah bagai mana, sementara tangan ayah belum di apa apain, kami tidak tau lagi harus mengadu kemana, ” ujar Niky melalui selulernya sambil terisak isak
Niky menambahkan,” kami mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada semua yang telah membantu kami seperti pihak Rumah sakit Aulia Hospital yang telah menerima ayah kami tampa ada uang muka, kepada keluaraga keluarga membantu dan meminjamkan uangnya , kemudian kepada pihak Jasa Harja yang telah memproses dengan cepat, kepada pihak Perusahan Mobl Tangki yang turut membantu biaya perobatan ayah kami dan terimaksih kepada UPZ Duri,” ulas Niky ( Red)
Menurut keteranganAmrizon warga KM 4 Kulim yang berada di TKP saat itu kepada Lalulintaskriminalitas.com mengatakan,” pada pagi setelah hujan itu Sepeda Motor Revo baru ( Tanpa Nolpol ) dari arah Dumai menuju Duri setelah mendahului sebuah mobil lalu ia mengelakkan lobang manun sepeda motornya terpeleset langsung di sambut truk Tangki CPO BK 8557CQ yang pengemudinya dikabarkan melarikan diri.
Tabrakan pada tanggal 04 Oktober 2017 yang lalu mengakibatkan Antoni mengalami pendarahan Hebat di kepala dan patah tulang dikedua tangannya, langsung di larikan ke RSUD Duri Jalan Stadion, Namun dengan keterbatasan peralatan dan Dokter di RSUD Mandau sehingga korban terpaksa dirujuk ke RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru, akan tetapi ruangan ICU Arifin Ahmad dikabarkan juga Penuh, akhirnya Antoni dirawat di Aulia Hospital Pekanbaru.
Antoni yang berprofesi sebagai Tukang ojek warga jalan Mulia Gang Rukun RT. 01 /RW. 08 Kelurahan Gajah Sakti kecamatan Mandau kabupaten Bengkalis yang sempat KOMA selama 20 hari itu telah memalui masa kritisnya, namun sampai saat ini tangannya yang patah belum mendapatkan pertolongan, karena keluarganya tidak mampu membayar sisa tagihan biaya perobatan saat di ruangan ICU sebanyak Rp. 54 jutaan lagi dari total Rp.121.396.346 kini masih terkatung katung di Aulia Hospital
Niky Dealastri anak Sulung korban yang masih kuliah di UIN smester 5 itu sangat kebingungan membayar sisa tagihan dari rumah sakit Aulia Hospital saat itu sebanyak Rp. 70 juaan, sempat terlintas di benaknya untuk menjual ginjalnya demi ayahnya tercinta, tapi hal itu dipatahkan Bibiknya, membengkaknya tagihan karena BPJS tidak bisa digunakan hal itu disebabkan karena terlambat 2 hari mengurus BPJS sehingga pasien didaftar sebagai pasien umum.
Mizen direktur Aulia Hospital kepada media(03/11/17) mengatakan,” Kami sudah bantu Pasien tanpa DP kami terima, saya sendiri yang menjamin, dan keluarga menyanggupi dan menandatangani sebagai pasien umum, mengenai pembiayaan tidak bisa dialihkan ke BPJS karena pasien sudah mendaftar sebagai pasien umum, kalau mau dialihkan juga pasien harus keluar dulu, baru mendaftar lagi sebagai pasien BPJS,” Terang Mizen
Saat dikonfirmasi kepada Niky melalui selulernya (09/11/17),” Biaya tagihan Rumah sakit Aulia sebanyak Rp. 121.396.346 (Seratus Dua Puluh Satu Juta Tiga Ratus Sembilan Puluh Enam Ribu Tiga Ratus Empat Puluh Enam Rupiah ) sudah tercicil dari pinjaman kepada Adik ayah Rp. 32.500.000, bantuan dari Jasa harja Rp. 20.000.000, Bantuan dari pihak Mobil TRUK Tangki CPO Rp. 20.000.000, bantuan dari UPZ Duri Rp. 1.000.000. kini masih tersisa 54 jutaan lagi, selama ini saudara ibu yang mengantar nasi sekarang mereka juga sudah keteteran, ngak tau kedepannya entah bagai mana, sementara tangan ayah belum di apa apain, kami tidak tau lagi harus mengadu kemana, ” ujar Niky melalui selulernya sambil terisak isak
Niky menambahkan,” kami mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada semua yang telah membantu kami seperti pihak Rumah sakit Aulia Hospital yang telah menerima ayah kami tampa ada uang muka, kepada keluaraga keluarga membantu dan meminjamkan uangnya , kemudian kepada pihak Jasa Harja yang telah memproses dengan cepat, kepada pihak Perusahan Mobl Tangki yang turut membantu biaya perobatan ayah kami dan terimaksih kepada UPZ Duri,” ulas Niky ( Red)