Prabowo, Sohibul & Zulkifli bertemu, Demiz siapkan plan B dengan SBY -->

Iklan Semua Halaman

Prabowo, Sohibul & Zulkifli bertemu, Demiz siapkan plan B dengan SBY

Wednesday, December 27, 2017
Pertemuan Gerindra-PKS-PAN bahas Pilkada 2018. 

 - Deddy Mizwar menilai, kerja sama yang dibangun oleh Gerindra, PKS dan PAN di tingkat pusat belum jelas. Indikatornya, dalam pertemuan yang digelar di Jakarta itu tidak menghasilkan keputusan apapun."Komunikasi (antara Demokrat, PAN dan PKS) jalan terus. Santai aja. (Kerjasama antara Gerindra, PAN dan PKS) Belum jelas. Belum ada ketetapan. Enjoy aja," katanya saat ditemui usai pertemuan dengan tokoh Jabar di Jalan Trunojoyo, Kota Bandung, Selasa (26/12) petang.

Diberitakan sebelumnya, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman dan Ketum PAN Zulkifli Hasan melakukan pertemuan membahas Pilkada Serentak 2018 di Kantor DPP PKS Jl TB Simatupang, Jakarta Selatan, Minggu (24/12) malam.

Usai melakukan pertemuan sekitar satu jam lebih, ketiga partai sepakat melakukan koalisi dalam Pilgub di lima daerah. Kelima daerah tersebut di antaranya, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Kalimantan Timur, dan Maluku Utara.

Alasan di balik berkoalisi dengan Gerindra dan PAN. Hal ini untuk mengulang kemenangan di Pilgub DKI Jakarta saat ketiga partai bersatu mengusung pasanganAnies Baswedan dan Sandiaga Uno yang terpilih menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022.

Menanggapi hal itu, Deddy Mizwar mengatakan, pertemuan itu merupakan sebuah upaya dari sebuah keinginan yang harus dihargai. Lalu, ia menilai tidak perlu ada yang dirisaukan dalam persiapannya di Pilgub Jabar.

"Saya masih percaya diri. Dalam pertemuan itu kan ga ada keputusan. Katanya besok (27/12) keputusannya. Itu pun diserahkan kepada partai masing-masing," kata pria yang akrab disapa Demiz itu.

Deddy Mizwar siapkan rencana cadangan dengan SBY

Deddy Mizwar mengaku tidak terpengaruh dengan wacana koalisi reuni yang diisi oleh Gerindra, PKS dan PAN. Meski begitu, ia sudah menyiapkan sejumlah rencana cadangan jika ditinggalkan.

Rencana itu, sudah dibahas langsung dengan Ketua Umum Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Berbagai kemungkinan dibahas. Ada plan B, plan C, ya pokoknya ada saja," kata Demiz sambil tertawa saat ditemui usai pertemuan dengan tokoh Jabar di Jalan Trunojoyo, Kota Bandung, Selasa (26/12) petang.

Meski enggan mengungkap semuanya, namun, Deddy membocorkan salah satu rencananya adalah menjalin komunikasi dengan sejumlah pimpinan partai lain.

"Dengan (Ketua DPD Golkar Jabar) Dedi Mulyadi saya komunikasi. Semua komunikasi. Kita kan enggak ada musuh-musuhan," ucapnya.

Komunikasi Demiz sebut merupakan hal wajar. Pasalnya, sejauh ini belum ada calon atau partai manapun yang sudah jelas maju di Pilgub Jabar.

"Komunikasi dengan partai lain itu penting. Karena kan sampai saat ini belum jelas semuanya. Masih cair," imbuhnya.

Meski begitu, Demiz tetap memprioritaskan PKS dan PAN yang sebelumnya bersepakat membangun koalisi zaman now.

"Sejauh ini kami tidak ada perubahan apapun. Tidak ada masalah apapun. Yang bikin masalah kan orang luar," selorohnya.

Disinggung mengenai pernyataan PKS yang akan mengumumkan keputusan dengan Gerindra pada Rabu (27/12), Demiz memilih untuk menunggunya.

"Kita tunggu saja besok. Yang jelas sampai sekarang kita (Demokrat, PAN dan PKS) masih komunikasi," ujarnya.

"Kalau saya, enggak ikut Pilgub juga gapapa, bisa saja besok mati. Setiap ketetapan itu pasti terbaik, bukan terburuk," tutur dia. [rnd]

 

Sunber : Merdeka.com