WABUP KARO SAMBUT KEDATANGAN DEPUTI LALITBANG BKKBN RI. -->

Iklan Semua Halaman

WABUP KARO SAMBUT KEDATANGAN DEPUTI LALITBANG BKKBN RI.

Tuesday, February 15, 2022


Karo,Lalulintaskriminalitas.com
- Wakil Bupati Karo Theopilus Ginting yang didampingi Kepala Bapeda Kabupaten Karo Nasib Sianturi, BKKBN Kabupaten Karo, menyambut kunjungan Deputi Lalitbang BKKBN RI, Prof Rizal Damanik. PhD dalam rangka bersilaturahmi dan beraudensi dengan Pemkab Karo, pada hari Selasa kamarin


Pertemuan tersebut membahas terkait penanganan untuk menekan angka stunting mulai dari  tingkat Nasional, Provinsi dan khusunya Stunting yang ada di Kabupaten Karo, jelas wabup.


Untuk menekan angka stunting ini kita akan mengoptimalkan tim percepatan pengentasan stunting yang ada di tingkat desa dan kecamatan. 

Selain itu untuk memerangi angka stunting, Pemkab Karo sendiri juga sudah memiliki 1053 pendamping keluarga untuk menekan angka stunting yang tersebar di 269 desa di Kabupaten Karo.


Kita berharap seluruh pihak untuk menekan angka stunting. Target nasional untuk menekan stunting hingga 14% akan tercapai apabila dilakukan langkah yang benar. "Bagaimana pun ini aset bangsa, masa depan negara khususnya di Karo.


Selanjutnya, Pemerintah Kabupaten Karo Mengucapkan banyak terimakasih atas kunjungan Deputi Lalitbang BKKBN RI yang telah menyempatkan waktu berkunjung ke Tanah Karo. Sehingga kedepannya Pemerintah dan lembaga BKKBN dapat bersinergi untuk menekan angka stunting sehingga bisa mensejahterakan masyarakat, kata wabup.


Sementara itu Deputi Lalitbang BKKBN RI Prof Rizal Damanik menyampaikan, Stunting merupakan tantangan bagi Indonesia yang dikenal dengan zamrud khatulistiwa. Saat ini sudah ada sembilan kabupaten/kota di Sumut yang memiliki angka stunting di bawah rata-rata nasional di antaranya Deliserdang, Pematangsiantar, Tebingtinggi, Asahan, Medan, dan Serdangbedagai. 


"Dalam hal ini tentunya kita berharap berbagai potensi yang dimiliki Sumut, yakni hasil pertanian peternakan yang ada saat ini dapat menekan angka stunting hingga target nasional yaitu 14%, "kata Rizal. 


Rizal juga menyampaikan tentang penyebab stunting. Menurutnya, permasalahan utama stunting adalah kekurangan gizi. Hal itu disebabkan perekonomian dan kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai gizi di tingkat keluarga. 


"Khususnya pengetahuan keluarga mengenai bagaimana mengonsumsi makanan yang bergizi dan seimbang, "katanya.(Usaha Pelawi/Roy Pandia)